Korea Selatan berencana melakukan investasi besar-besaran di industri animasi hingga 2029.

17.07.2025 21:54 Uhr – 7 Minuten Lesezeit
Von Stefan Dreher

Dalam upaya mendorong daya saing global, Korea Selatan berencana melakukan investasi besar-besaran di industri animasinya. Pelajari bagaimana langkah ini bertujuan untuk merangsang ekspor konten K dan membuka peluang kreatif baru. Temukan detailnya dan ikuti perkembangannya!

Korea Herald melaporkan bahwa Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata telah meluncurkan rencana induknya untuk mempromosikan industri animasi.

Rencana ini mencakup, antara lain, dana animasi sebesar 20 miliar won (sekitar 14 juta USD) untuk tahun 2025, yang diproyeksikan akan meningkat menjadi 150 miliar won (sekitar 100 juta USD) pada tahun 2029.

Mempromosikan dan Mengatasi Tantangan di Sektor Animasi Korea

Dana ini bertujuan untuk membina sektor animasi Korea dan mengatasi tantangan di dalamnya. Hal ini akan dicapai dengan memanfaatkan dominasi ekspor konten K melalui adaptasi novel web, webtoon, dan spin-off berbasis AI untuk memperpanjang masa pakai dan nilai kekayaan intelektual.

Selain itu, rencana ini berupaya mengurangi ketergantungan pada konten untuk anak prasekolah dengan menggeser fokus ke animasi untuk dewasa muda dan audiens yang lebih tua.

Mendiversifikasi Saluran Distribusi dan Mempromosikan Merchandising

Poin penting lainnya adalah mengurangi ketergantungan pada penyiaran televisi dengan memberikan insentif untuk animasi di layanan streaming dan platform konten bentuk pendek.

Selain itu, pengembangan merchandising akan dipromosikan melalui pelatihan komersialisasi, wawasan industri, dan menghubungkan kreator kecil dengan perusahaan besar.

Pengembangan Bakat dan Kolaborasi Internasional

Pengembangan bakat akan didorong melalui program pelatihan yang berkolaborasi dengan universitas dan institusi lainnya. Dana animasi Korea juga melihat ke luar negeri, bertujuan untuk meningkatkan koproduksi internasional. Hal ini akan dicapai melalui pengenalan sistem rabat tunai, di mana koproduksi yang memenuhi syarat dan terutama diproduksi di Korea akan menerima dukungan finansial.

Desember lalu, Jepang dan Tiongkok menganjurkan lebih banyak koproduksi anime dalam sebuah konferensi, menyusul perjanjian koproduksi formal pada tahun 2018. Rencana Korea juga serupa, berfokus pada Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara, dengan pemerintah berencana mendukung lokalisasi dan pemasaran melalui penampilan bersama di pasar animasi.

Mengintegrasikan Kecerdasan Buatan dalam Produksi Animasi

Komponen kunci dari rencana ini adalah Kecerdasan Buatan (AI). Selain spin-off berbasis AI dan meningkatnya jumlah webtoon yang dihasilkan AI, pemerintah Korea akan membangun ekosistem berbasis AI untuk produksi animasi, distribusi, dan inkubasi startup.

Pada akhir tahun lalu, sebuah rapat kebijakan diadakan antara pemerintah Korea dan perusahaan streaming. Topik yang dibahas termasuk mempromosikan alat anti-pembajakan menggunakan solusi berbasis AI dan, serupa dengan inisiatif saat ini, dana sebesar 1 triliun won antara entitas publik dan swasta untuk distribusi global K-konten.

Keterlibatan Sektor Swasta dalam Sektor Animasi

Perusahaan swasta juga mendapatkan keahlian di bidang animasi melalui keterlibatan dalam produksi Jepang. Sebagai contoh, studio animasi Korea Selatan Red Dog Culture House mengumumkan kemitraan bisnis dengan Studio Pierrot (Naruto, Bleach) tahun lalu. Keterlibatan Netmarble baru-baru ini dalam komite produksi untuk animasi menunjukkan komitmennya terhadap judul-judul anime yang sangat populer seperti Solo Leveling dan Shangri-La Frontier.

Kedua judul anime ini juga mendapatkan adaptasi game dari Netmarble, menyoroti niat perusahaan untuk pengembangan lintas media. Trailer untuk game Shangri-La Frontier Netmarble yang akan datang dan The Seven Deadly Sins: Origin yang baru telah tersedia, begitu pula wawancara dengan karyawan Netmarble dan pengembang utama Solo Leveling: Arise, Seong-Keon Jin.

[youtube]https://www.youtube.com/embed/2pKzsk2k9d4[/youtube]https://twitter.com/denfaminicogame/status/1904399757591892421

Rencana ambisius Korea Selatan menggarisbawahi aspirasinya untuk mengambil peran terdepan dalam industri animasi global.

Kombinasi dukungan pemerintah, penggunaan AI, dan partisipasi aktif perusahaan swasta dapat secara signifikan membentuk animasi Korea di tahun-tahun mendatang.

Sumber: Korea Herald, via Variety (Keduanya melaporkan 1500억 won sebagai 1,5 triliun, bukan 150 miliar), Newsis

Artikel ini awalnya diterbitkan dalam Bahasa Jerman. Diterjemahkan dengan pendampingan teknis dan ditinjau oleh editor sebelum diterbitkan. Lihat artikel asli (Jerman)